Klasifikasi dan morfologi tanaman terong
Klasifikasi dan morfologi tanaman terong Lengkap
Tanaman terong yang mempunyai nama latin atau nama ilmiah Solanum melongena L, merupakan tanaman yang sudah dikenal di masyarakat luas sebagai lauk makanan. Di Jawa, tanaman terong ini terkenal sebagai sayur – sayuran dan dikonsumsi lebih sering oleh masyarakatnya. Asal dari tanaman terong ini sendiri adalah dari Negara Sri Lanka dan India. Tanaman terong ternyata berkerabat dekat dengan leunca dan kentang, tetapi memiliki kekerabatan sedikit jauh dengan tanaman tomat.
Tanaman
terong merupakan tanaman yang sering ditanam secara tahunan. Cara menanamnya
pun cukup mudah, ia hanya perlu disemaikan dan setelah tumbuh 4 daun sejatinya,
tanam tanaman terong untuk dijadikan bibit. Setelah itu, panen akan dicapai
selama 70 hari sampai 80 hari lamanya, dengan semai per 5 hari sekali. Berikut penjelasan
tentang klasifikasi dan morfologi tanaman terong:
Klasifikasi dan morfologi tanaman terong
1.
Klasifikasi ilmiah dari tanaman terong
Dalam
klasifikasi dan morfologi tanaman terong, kali ini kami akan membahas
klasifikasi ilmiahnya terlebih dahulu. Berikut penjelasannya :
a.
Nama latin : Solanum melongena L
b.
Kingdom : Plantae
c.
Subkingdom : Trachebionta
d.
Super divisi : Spermatophyta
e.
Divisi : Magnoliophyta
f.
Kelas : Magnoliopsida
g.
Subkelas : Asteridae
h.
Ordo : Solanales
i.
Famili : Solamaceae
j.
Genus : Solanum
k.
Spesies : Solanum melongena L
2.
Morfologi dari tanaman terong
Dalam
klasifikasi dan morfologi tanaman terong, kali ini akan membahas tentang
morfologinya. Berikut penjelasannya :
a.
Akar tanaman terong
Tanaman
terong mempunyai akar tunggang yang cukup dangkal dengan banyak cabang serta
memiliki serabut buluh yang cukup kasar.
b.
Batang tanaman terong
Macam
dari batang tanaman terong ada dua, yaitu batang utama atau dikenal dengan
batang primer dan batang cabang atau dikenal sebagai batang sekunder. Batang
utama akan menjadi penyangga pokok dari berdirinya tanaman terong itu sendiri
dan dalam pertumbuhannya, batang cabang akan membentuk cabang yang baru lagi.
Setelah batang sekunder tumbuh, bunga pun akan muncul.
Batang
utama mempunyai bentuk seperti persegi atau angularis dan akan berwarna
berwarna ungu kehijauan waktu muda dan akan berubah menjadi menjadi ungu
kehitaman setelah
matang. Ketika sudah matang, terong pun siap untuk dikonsumsi masyarakat.
c.
Daun tanaman terong
Dalam
klasifikasi dan morfologi tanaman terong, daun dari tanaman terong dibagi
menjadi dua bagian, yaitu tangkai daun atau petiolus dan helaian daun atau
lamina. Daun jenis seperti ini biasa disebut dengan daun bertangkai. Bentuk
dari tangkai daun tanaman terong adalah silindris
dengan sedikit pipih di bagian sisi dan menjadi tebal di bagian pangkal. Ia
mempunyai panjang sekitar 5 cm sampai 8 cm.
Helaian
daun tanaman terong mempunyai lebar antara 7 cm sampai 9 cm atau bisa saja
lebih dari itu, tergantung varietasnya. Sedangkan panjang daunnya berkisar 12
cm sampai 20 cm.
d.
Bunga tanaman terong
Bunga
tanaman terong bisa disebut dengan bunga banci (bunga berkelamin dua) karena terdapat
alat kelamin jantan atau benang sari dan alat kelamin wanita putik di satu
bunga terong (bunga lengkap). Ia juga mempunyai perhiasan bunga yang terdiri
dari kelopak, mahkota, dan tangkai bunga.
e.
Buah tanaman terong
Buah
tanaman terong tergolong buah sejati tunggal serta mempunyai daging buah yang
tebal dan lunak, sehingga tidak akan mudah terbelah ketikan telah matang.
Selain itu, ia memiliki tekstur yang lembek dan berair, dan ini adalah bagian
yang paling lezat dari buah terong.
f.
Biji tanaman terong
Terdapat banyak biji dalam tanaman terong, yang terletak di dalam daging buahnya. Biji terong tampak begitu mengkilap serta memiliki tekstur yang berlendir dengan bentuk bulat lonjong yang berwarna coklat kehitaman.
Berdasarkan klasifikasi dan morfologi tanaman terong di atas, dapat disimpulkan bahwa tanaman terong cukup mudah untuk ditanam dan memiliki manfaat sebagai sayur – sayuran yang dapat kita konsumsi sehari – hari. Selain itu, tanaman ini dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah maupun dataran tinggi kurang lebih 1000 mdpl. Hal ini tentunya akan memudahkan kalian yang ingin mencoba menanamnya.
Posting Komentar untuk "Klasifikasi dan morfologi tanaman terong"